12/26/09

Chelsea Bongkar Celengan, Carletto Telanjang

London - Carlo Ancelotti bersikukuh tak akan membeli pemain baru Januari nanti. Bahkan Don Carletto bersumpah akan lari sambil telanjang jika Chelsea sampai membuka buku ceknya.

Boleh dibilang menjelang pergantian tahun ini, Ancelotti tengah mendapat ujian berat di awal keberadaannya di Stamford Bridge. Yang paling terlihat adalah penampilan Chelsea yang kurang meyakinkan tujuh laga terakhir di semua kompetisi, di mana hanya satu kemenangan yang bisa diraih.

Selain itu, Ancelotti akan ditinggal para pemain pilarnya seperti Didier Drogba, Michael Essien, John Obi Mikel dan Salomon Kalou yang harus membela negaranya dalam perhelatan Piala Afrika awal bulan depan.

Dengan stok pemain yang menipis karena badai cedera khusunya di lini depan yang cuma menyisakan Nicolas Anelka sebagai striker utama. Di samping itu ada pemain muda minim pengalaman seperti Daniel Sturridge dan Fabio Borini.

Wajar bagi Chelsea yang mempunyai dana melimpah untuk segera membeli pemain berkualitas wahid pada bursa transfer musim dingin nanti. Apalagi striker 21 tahun asal Atletico Madrid, Sergio Aguero, sudah diincar oleh The Blues.

Namun, Ancelotti sendiri memastikan kalau ia tak membutuhkan Aguero atau pemain setipenya. Ia masih percaya pada kualitas penyerang yang ia miliki.

"Kupastikan tidak ada pembelian striker baru dan aku berumpah jika aku melakukannya, aku akan berlari sambil telanjang di tengah guyuran salju," tegas Ancelotti di Sky Sports.

"Aku percaya pada (Fabio) Borini dan (Daniel) Sturridge. Kami tidak butuh membeli pemain baru. Mereka punya kesempatan untuk unjuk kualitasnya di Januari nanti," sambungnya.

Borini dan Sturridge musim ini sama-sama baru bermain sebanyak enam kali dan itu semua dilakoni sebagai pemain pengganti. Cukup riskan memang jika Ancelotti mempercayakan keduanya mendampingi Anelka selama Drogba dan Kalou pergi.

Tapi dinilai Ancelotti kalau memainkan mereka adalah cara terbaik untuk menguji sejauh mana kemampuan mengolah bolanya dan memberi lebih banyak jam terbang di usia yang masih terbilang muda, Borini (18 tahun) dan Sturridge (20 tahun).

"Yang jadi problem adalah mereka masih muda. Kami harus berani memainkan mereka karena mereka berkualitas. Ini saat yang tepat untuk menurunkan mereka ke lapangan dan memberi kesempatan."

"Ini bukan perjudian. Akan jadi sebuah perjudian jika mereka tidak punya kualitas. Tapi sekarang mereka harus menunjukkannya," pungkas mantan pelatih AC Milan itu.

Gerakan Ekospiritual Melawan Pemanasan Global

Jakarta - Pemanasan global (global warming) menjadi momok paling menakutkan dunia dewasa ini. Efek rumah kaca mampu memacu suhu muka bumi. Belum ditambah polusi yang kian menjadi. Akibatnya laju pencairan es di kutub semakin cepat dan daratan pun terancam tenggelam. 

Secara meteorologis pergerakan angin menjadi tak menentu dan cuaca pun sulit lagi terprediksikan. Hampir dua tahun disepakati Bali Road Map sebagai konsesus Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) belum terlihat diimplementasikan dalam aksi. Dan kini KTT Perubahan Iklim kembali digelar di Kopenhagen Denmark. Di tengah acara demi acara dan rencana demi rencana alam senantiasa menunjukkan keperkasaannya. Bencana terus menyapa tanpa koma. Bencana hadir dengan segala variasi jenis, skala, dan sebarannya.

Dengan teropong makro bagaimana mengatasi pemanasan global seolah sulit terbayangkan. Namun, tidak demikian jika kita pandang dalam skala lokal. Bukankah globalnya sifat yang ditimbulkan juga karena kondisi lokal. Contohnya fenomena banjir yang terjadi tiap tahun hampir di seluruh pelosok nusantara. 

Benar memang. Hal itu dikarenakan curah hujan yang tinggi akibat pemanasan global. Namun, tentu tak akan separah itu jika daerah hulu tetap optimal fungsi konservasinya. Belum ditambah ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan yang nyaris punah, sumur resapan hujan sangat terbatas, drainase tersumbat sampah kota, dan segudang permasalahan lain. Pada titik inilah dalam perspektif antroposentrisme perlu mengembalikan segala sebab dan menyerahkan segala solusi pada manusia. Semua terjadi karena ulah tangan manusia dan semua dapat diatasi dari tangan manusia pula. 

Al Qardhawi (2002) mengemukakan bahwa permasalahan dunia yang banyak terjadi khususnya lingkungan pada dasarnya merupakan persoalan moralitas. Sehingga, solusi efektifnya adalah dengan revitalisasi nilai-nilai moral, keadilan, dan keramahan.  

Agama dan Lingkungan
"Religion without sciences is blind and sciences without religion is lame". Demikian Einstine sang Yahudi taat menyimpulkan proses eksperimentalnya yang cukup fenomenal. Agama mana pun secara umum pastilah mengajarkan dogma kebaikan dalam kehidupan. 

Giddens (2001) juga mengisyaratkan bahwa peradaban modern sekarang ini menunjukkan kondisi bahaya yang justru berasal dari internal. Lebih dahsyat dibandingkan dari pengaruh eksternal. Realita menunjukkan semakin modern kehidupan semakin banyak kerusakan dan permasalahan kian pelik. Menurutnya kondisi tersebut menyimpulkan bahwa peradaban materialisme sekarang tidak dapat lagi dipertahankan sehingga akan lahirlah pandangan baru yang akan mendasari peradaban zaman selanjutnya yaitu agama dan filsafat kehidupan kontemporer.

Konsepsi di atas tidaklah berdiri sendiri pada satu sisi. Namun, didukung oleh bukti sensitivitas ajaran agama terhadap pengelolaan lingkungan pada sisi lain. Chee Yoke Ling (1994) menemukan daya dukung tersebut dalam berbagai agama. 

Ajaran Taoisme menekankan konsep keselarasan dan kesempurnaan alam dalam memandang manusia dan alam sebagai suatu kesatuan. Hinduisme mengajarkan bahwa alam yang dianggap sebagai penjara manusia dapat dikalahkan melalaui pengetahuan tentang struktur alam. Bahkan, dengan bantuan alam pula. Dengan demikian lingkungan alam terikat erat dengan teknik spiritualnya. Alam juga diposisikan sebagai guru yang dapat memperkaya manusia melalui kearifannya. 

Selanjutnya Nasrani menekankan ajarannya sebagai cinta kasih yang memberikan petunjuk bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesama dan alam lingkungannya. Dalam Islam konskuensi logis atas wujud penghambaan manusia dengan Sang Pencipta adalah mewujudkan kaidah keseimbangan secara makro (dunia-akhirat). Secara mikro (jasad-pikir-dzikir), dan dalam skala meso (manusia-manusia dan manusia-lingkungan). 

Secara teologis berbagai makna tersirat dalam setiap terjadinya bencana. Bencana merupakan konsekuensi duniawi yang dapat dipandang sebagai azab (bencana) bagi perusak. Cobaan bagi semua manusia. Sekaligus bisa menjadi nikmat bagi yang mampu berpikir. Apa pun artinya agama mengajarkan agar manusia mampu belajar mengambil hikmah (reading the words and reading the world).

Manusia merupakan pemegang kunci yang dinamis atas berjalannya proses kehidupan di samping alam yang meskipun cukup perkasa namun dalam dunia modern ini hampir takluk pada ambisi manusia. Karena itu, aspek pengelolaan individu memainkan peran paling vital, mengingat semua perangkat pengelolaan wilayah --mulai dari yang bersifat material maupun non material, masih dominan sebagai produk subyektivitas manusia. Bagaimana kualitas hasil dan implementasinya sangat tergantung pada dedikasi manusia. 

Jika setiap manusia mampu menempatkan dogma sebagai doktrin yang mendasari segala aktivitasnya maka minimal untuk konteks dunia akan terwujud impian kesejahteraan, keadilan, pemerataan, dan bermacam kebahagiaan lainnya. Meletakkan ruh spiritual dapat menjadi strategi awal dan fundamental dalam langkah kehidupan.

Tak terkecuali dalam konteks pengelolaan lingkungan yakni dengan konsep ekospiritual atau teologi lingkungan. Motivasi spritual dengan demikian sangat layak
untuk dipertimbangkan sebagai strategi fundamental menggerakkan seluruh pihak bersama-sama menangkal kerusakan lingkungan. Termasuk pemanasan global.  

Nilai-nilai religi tidak hanya direalisasikan dalam pola hubungan vertikal namun juga secara horisontal. Termasuk dengan lingkungannya. 

Harapan Tinggal Harapan
Bentuk-bentuk eksploitasi lingkungan untuk kepentingan ekonomi kapitalistik dewasa ini telah menjadi jaringan yang cukup rapi dan sistematis. Baik melalui persekongkolan politik, sekutu invasi budaya, dan lainnya. 

Konsekuensinya kerja sama menjadi kebutuhan yang niscaya. Antar stakeholder, antar wilayah, antar bangsa, perlu duduk dan bergerak bersama dalam satu visi, yakni mengelola alam dan lingkungan dalam bingkai keadilan sosial ekonomi dan keberlanjutan ekologi. 

Pelaksanaan KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen diharapkan dapat memutus kesan klasik bahwa konferensi tidak hanya sebatas seremoni. KTT menjadi harapan akan hadirnnya solusi yang komprehensif bagi upaya mengatasi dampak perubahan iklim secara berkeadilan. Konsekuensinya diplomasi hendaknya tidak hanya dikuasai semangat ekonomis dan politis. Tapi, justru didasari misi ekologis. 

Kenyataannya hingga hari-hari akhir pelaksanaan KTT negosiasi semakin memanas karena terus terjadi tarik ulur kepentingan antara negara maju dan berkembang. Harapan akan hadirnya solusi bersama untuk mengerem perubahan iklim pun seakan tinggal harapan.

Gerakan Ekospiritual
Apapun hasil KTT Kopenhagen pesimisme tidak boleh terjadi. Berbagai upaya dalam skala global dan regional tetap harus terus dilakukan. Dan, di saat bersamaan perlu dukungan kontributif dari level lokal hingga individual. Tindakan sederhana dalam keseharian mesti dijiwai budaya ramah lingkungan. 

'Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga'. Filosofi gerak kehidupan yang dipopulerkan Aa Gym ini kiranya dapat menjadi pegangan. Terlalu rumit dan di luar jangkauan mayoritas masyarakat jika disuguhkan konsepsi teoritis. Menjadi aplikatif dan solutif. 

Ketika masyarakat digerakkan untuk membiasakan diri dengan gaya hidup ekologis. Mulai dari mengelola sampah, gemar menanam, rumah dan fasilitas ramah lingkungan, nelayan yang tidak merusak terumbu karang, dan sebagainya. Dan, satu alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam menggerakkan kepedulian adalah dengan sentuhan spiritual.

Uraian di atas tentunya masih terlalu singkat dan sederhana untuk merumuskan langkah stratejik dalam pengelolaan lingkungan. Khususnya menangkal pemanasan global. Namun, sebagai kisi-kisi, renungan tersebut dapat menjadi alternatif untuk ditindaklanjuti.

Ke depan perlu komunikasi intensif antar stakeholder, dengan melibatkan para ulama atau rohaniawan yang selama ini masih terlupakan. Ekospiritual akan menghadirkan ulama yang juga memikirkan kepentingan ekologi serta pemeluk agama yang memiliki kesadaran ekologis dalam kerangka spiritual. Bersatunya visi dengan potensi masing-masing merupakan modal besar yang menjanjikan di tengah peliknya permasalahan lingkungan.

2010: Meraih Asa di Tengah Keraguan

Jakarta - Tahun 2010 nanti bisa dijadikan awal yang baik bagi pemerintah untuk bangkit. Meninggalkan atribut-atribut politis partai yang melekat dan sebagainya dengan bekerja untuk rakyat. 

Ini penting mengingat selama ini pemerintah menghimbau rakyat untuk bangkit. Ini juga aneh karena menurut hemat penulis sudah hampir enam tahun ini rakyat telah bangkit dengan menerima amandemen UUD 1945 untuk memilih wakil rakyat secara langsung. 

Bahkan, ditambah oleh sesuatu yang luar biasa di mana pemilihan Presiden dan Wakil Presiden juga dilakukan secara langsung. Sesuatu impian yang luar biasa selama 30 tahun lalu sudah terwujud bahkan sudah terlaksana dengan baik di 2004-2009 kemarin.

Dengan partisipasi yang tinggi walaupun persentasi golput juga meningkat. Namun, ini merupakan kebangkitan dan prestasi serta perhatian yang luar biasa. Justru sekarang rakyat yang bertanya. Kapan pemerintah bangkit. 

Pemilu telah selesai dengan aman dan damai. Jadi, apa lagi yang diperlukan oleh pemerintah untuk bangkit. Apa mungkin masih perlu lagi rekonsiliasi? Menurut hemat penulis dengan dukungan rakyat yang luar biasa besarnya rekonsiliasi bukanlah alasan yang tepat untuk menjadi pemerintah seolah-olah belum bisa berkonsentrasi untuk bangkit. Kapan lagi? 

Kriteria bangkit di sini adalah pemahaman pencapain target yang jelas dan terukur baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Baik atau buruk bukan hanya melalui indikator versi pemerintah yang menilai. Namun, lebih bagaimana rakyat yang merasakannya. 

Dengan demikian peran-peran dari LSM atau lembaga independen juga sangat diperlukan di sini sebagai alat untuk cek and balances terhadap kebijakan pemerintah ke rakyat. Hanya tetap dalam kerangka etika yang ilmiah dan terukur tapi independen.

Untuk rakyat pengusaha mungkin biarkanlah mereka dewasa. Jangan pula pemerintah ikut terlalu dalam sehingga menimbulkan High Cost Economic yang mengakibatkan pengusaha kita menjadi manja dan jago kandang yang tidak mampu bersaing. Baik di tingkat regional apalagi internasional. 

Untuk rakyat kecil dan menengah. Ini yang memerlukan perhatian yang luar biasa dari pemerintah karena di samping jumlahnya besar juga bisa berbahaya jika tidak ditangani menyangkut hal-hal yang bersifat krusial. Kehidupan yang layak menyangkut kebutuhan pokok yang wajar, pendidikan, kesehatan, peningkatan pendapatan yang sudah pasti dan ditunggu adalah kesempatan kerja.

Harapan kita pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah dapat dinikmati secara merata dan adil. Sehingga, kesenjangan antara kaya dan miskin dapat diperpendek dan ini tentu ke depan merupakan pasar potensial yang kelak akan mandiri dan bersaing dengan sempurna. 

Dengan demikian mungkin pemerintah perlu secara mikro menghitung ratio-ratio yang menggambarkan keadilan dan kesejahteraan (misalnya ratio pemenuhan kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, listrik, komunikasi, dan sebagainya). 

Penulis tidak percaya ketika ada pengamat yang mengatakan Indonesia butuh 20-30 tahun lagi untuk eksis. Ini adalah paranoid pesismistis yang berlebihan. Tapi, mungkin jika 5-10 tahun lagi nah ini penulis sangat hakkul yakin.

2010: Mendahulukan Moral daripada Hukum

Jakarta - Tayangan berita televisi di tanah air diramaikan berita-berita yang sangat mengerikan. Berita-berita kekerasan tak pernah sepi dari incaran siaran televisi. Mulai dari berita kekerasan terhadap pedagang kaki lima, kekerasan rumah tangga, pejabat, menteri, eksekutif pemerintahan sampai yang dilakukan para artis, semuanya ada ributnya. 

Berita Prita sangat menyita mata pemirsa televisi. Sidang peradilan antara pasien dengan pengelola RS Omni International belum menampakkan kejelasan. Semua menuntut keadilan di negeri yang ramah dengan penduduknya. Permasalahan prita belum selesai berita televisi beramai-ramai mengekpos berita tentang Bank Century yang dikabarkan memiliki masalah terhadap bangsa yang sedang berusaha mengentaskan kemiskinan dan pemberantasan korupsi. 

Selain itu juga suporter bola di tanah air pun tak mau ketinggalan meramaikan pameran keributan di televisi. Keributan antar pendukung fanatik kesebelasan ikut meramaikan kriminalitas di tanah air yang sedang berusaha membenahi hukum untuk keadilan di negeri yang menjujung tinggi keadilan. 

Tetapi, hukum tetaplah hukum yang tak berujung pangkalnya. Keadilan di negeri ini sangatlah mahal harganya. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah sila dari butir Pancasila.

Wakil presiden dan menteri keuangan sedang diuji. Banyak kalangan mengharapkan untuk non aktif dari jabatannya sebagai pejabat pemerintah. Pimpinan Muhammadiyah dan NU menyarankan untuk non aktif dahulu dari pemerintahan demi kelangsungan pemeriksaan. Tetapi, kata sebagian masyarakat tiada landasan hukum untuk penonaktifannya. Ini menandakan hukum lebih utama dari moral.  

Kalangan artis pun mendapatkan cipratan dari permasalahan negeri ini. Artis cantik Luna Maya sedang berurusan dengan wartawan karena dikabarkan menghina profesi para wartawan. Mereka sedang mencari keadilan di negeri ini seperti juga para pedagang kaki lima yang selalu diburu para petugas dengan alasan ketertiban lingkungan.

Negeri yang 'gemah ripah loh jinawi' pepatah jawa mengatakan dan 'tongkat pun jadi tanaman' kata dalam syair Koes Plus. Tetapi, masyarakat tak mendapatkan keindahan syair tersebut. Mereka harus selalu berhubungan dengan aparat. 

Satpol PP untuk mendapatkan sebungkus nasi mereka harus adu otot dahulu. Bahkan, kalau perlu menangis darah. Mereka berani berkorban demi keluarganya. Bahkan, kalau diperlukan mereka pun siap berkorban demi bangsa (berapa banyak korban penggusuran demi kemajuan infrastruktur itulah bukti pengorbanan mereka untuk bangsa ini). 

Negeri impian harapan setiap rakyat. Tapi, keadilan sangat susah didapatkan. Padahal dalam Pancasila disebutkan 'Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia'. Bukan 'Keadilan Bagi yang Punya Jabatan Atau Uang'. Uang adalah segalanya untuk membeli keadilan di negeri ini. 

Banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh negeri ini. Pasti ada sistem yang salah dari negeri ini. Negeri yang terbangun dari semangat reformasi. Negeri yang sedang menggeliat menghalau ketidakadilan bertubi-tubi dihantam dengan badai topan masalah.

Inilah gambaran bangsa menjelang tahun baru 2010. banyak PR yang harus diselesaikan. Banyak masalah yang harus diperbaiki. Baik dalam segi kepemerintahan, perpolitikan, sosial, budaya, seni, dan lain-lain. 

Akhlak atau moral harus didahulukan dari segalanya. Sebab, sejelek-jeleknya sistem jika dipegang oleh orang yang bermoral maka jauh lebih bermanfaat bagi yang lainnya. Tetapi, sebaliknya. Secanggih apa pun teknologi dan sistem tetapi berada di tangan orang yang tak bermoral akan mendatangkan bahaya dan membahayakan. 

Masyarakat kini sedang rusak dan diperlukannya perbaikan dari segi lini kehidupan. Imam Ghozali pernah berkata. "Kerusakan masyarakat adalah disebabkan oleh pejabat. Kerusakan pejabat disebabkan kerusakan para ulamanya. Dan, kerusakan ulama karena harta dan kedudukan". Dari ungkapan ini dapat kita mengevaluasi diri. 

Kerusakan ini beruntun saling silih berganti. Mengubahnya pun tidak semudah membalik tangan. Perlu sebuah proses panjang dan kerja sama yang kokoh. Banyak cerita kehancuran sebuah kekuasaan disebabkan tak bermoralnya masyarakat, penguasa, para ilmuan yang mendewakan harta dan jabatan. Mungkinkah bangsa ini dari golongan tersebut? 

Sekarang mana yang harus didahulukan. Moral atau hukum? Jika hukum yang didahulukan tetapi pelaku hukum tak bermoral akan mengakibatkan kerusakan yang semakin besar. Tapi, jika moral yang didahulukan pastinya hukum tak akan bermanfaat. Sebab, adanya hukum adalah untuk menindak orang-orang yang tak bermoral. 

Semoga tahun 2010 Indonesia lebih baik. Menjadi bangsa yang bermartabat. Bangsa yang berperadaban. Bangsa yang berilmu pengetahuan. Bangsa yang relegius. Berkibar benderaku. Terbang keawan garudaku. Subur makmur tanahku. Jayalah Indonesia

12/24/09

Program Pengulangan (LooP)

1). PERULANGAN FOR TO DO
PROGRAM PERULANGAN;
USES WINCRT;
VAR A:INTEGER;
BEGIN
FOR A:=1 TO 10 DO
WRITELN('BANGGA PRATAMA');
END.

2) PERULANGAN WHILE DO
PROGRAM PERULANGAN_WHILE_DO;
USES WINCRT;
VAR A:INTEGER;
BEGIN
A:=1;
WHILE A
BEGIN
WRITELN('TUGAS PASCAL');
A:=A+1;
END;
END.

3). PERULANGAN FOR DOWNTO DO
PROGRAM PERULANGAN_FOR_DOWNTO_DO;
USES WINCRT;
VAR A:INTEGER;
BEGIN
FOR A:= 10 DOWNTO 1 DO
WRITELN(A);
END.

4). PERULANGAN FOR TO DO BERSARANG
PROGRAM PERULANGAN_FOR_TO_DO_BERSARANG;
USES WINCRT;
VAR A,B:INTEGER;
BEGIN
FOR A:= 1 TO 10 DO
FOR B:= 1 TO 5 DO
WRITELN(A,' ',B);
END.

5) WHILE DO BERSARANG
PROGRAM WHILE_DO_BERSARANG;
USES WINCRT;
VAR
A,B:INTEGER;
BEGIN
CLRSCR;
A:=1;
B:=1;
WHILE A
BEGIN
A:=A+1;
WHILE B
BEGIN
WRITE(A:4,B:2);
B:=B+1;
END;
END;
END.

6) REPEAT UNTIL
PROGRAM REPEAT_UNTIL;
USES WINCRT;
VAR
A,B:INTEGER;
BEGIN
A:=1;
REPEAT
B:=1;
REPEAT
WRITELN('[',A,',',B,']');
B:=B+1;
UNTIL B >4;
A:=A+1;
UNTIL
A >2
END.




Ini dia PrograM kelulusan yg Sempurna ( if then else, while..do.)

uses wincrt;
var
x,y,totalxy : real;
lagi : char;
nama,keterangan,pesan : string[20];

begin
lagi := 'y';
while (lagi = 'y') or (lagi = 'Y') do
begin

write('Masukan Nama Anda : '); readln(nama);
writeLn;
write('Hallo ',nama,', Coba kamu');
WriteLn(' masukan nilai x,y');
write('masukan nilai x..= '); ReadLn(x);
write('masukan nilai y..= '); ReadLn(y);
writeLn;
Writeln ('================================');
x:=x*60/100;
write ('nilaix: ');
writeln (x:2:2);
Writeln ('================================');
y:=y*40/100;
write ('nilaiy: ');
writeln (y:2:2);
Writeln ('================================');
totalxy:=x+y;
write ('total_Nilaixy : ');
writeln (totalxy:2:2);
Writeln ('================================');
if (totalxy> 80) then
begin
keterangan := 'Anda Lulus';
pesan :='Selamat dan Pertahankan!';
end
else if (totalxy>= 60)and(totalxy
begin
keterangan :='Anda Cadangan';
pesan :='Tingkatkan lagi belajarnya';
end
else
begin 
keterangan :='Tidak Lulus';
pesan:='Jangan Menyerah yO.. Coba Lagi';

end; 
write ('Hasil : ');
writeln (keterangan);
write ('Saran: ');
writeln (pesan);
writeLn;
write('Mau hitung lagi apa tidak (y/t), ',nama,' ? ');
readLn(lagi);
writeln ('-------------------------------------------------------------');
end;
end.




Program Menghitung Jarak (paScaL)

Program Menghitung_Jarak;
Uses WinCrt;
var
x1,x2,y1,y2:integer;
d:real;
begin
Writeln('Program Menghitung Jarak Titik A dan B');
Writeln('======================================');
Writeln;
Write('Masukan Nilai A (X1): ');readln(x1);
Write('Masukan Nilai B (X2): ');readln(x2);
Write('Masukan Nilai A (Y1): ');readln(y1);
Write('Masukan Nilai B (Y2): ');readln(y2);
d:=sqrt(sqr(x2-x1)+sqr(y2-y1));
Writeln;
Writeln('Jadi Jarak Titik A ke B Adalah: ',d:4:2);
end.




Program KonveRsi Suhu (pasCaL)

Program Konversi_Suhu;
Uses WinCrt;
var f,c:real;
begin
Writeln('Program Konversi Fareinheit Ke Celcius');
Writeln('======================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Farenheit: ');readln(f);
c:=5/9*(f-32);
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Celcius Adalah: ',c:4:2);
end.




PrograM koNversI waKtu (pascaL)

Program Konversi_Waktu;
Uses Wincrt;
Var j,m,d,h:integer;
begin
Writeln('Program Konversi Waktu');
Writeln('======================');
Writeln;
Write('Masukkan Jumlah Jam : ');readln(j);
Write('Masukkan Jumlah Menit : ');readln(m);
Write('Masukkan Jumlah Detik : ');readln(d);
Writeln;
h:=(j*3600)+(m*60)+d;
Writeln('Jadi Hasil Konversi : ',h,' Detik');
end.





Program menghitung selisih waKtu (pascal)

Program Menghitung_Selisih_Waktu;
Uses WinCrt;
Var j,m,d,h,j1,m1,d1,h1,hj,hm,sl,sisa,sisa1:longint;
Begin
Writeln('Program Menghitung Selisih Waktu');
Writeln('================================');
Writeln;
Write('Waktu ke-1 jam : ');readln(j);
Write('Waktu ke-1 Menit : ');readln(m);
Write('Waktu ke-1 Detik : ');readln(d);
Writeln('================================');
Write('Waktu ke-2 jam : ');readln(j1);
Write('Waktu ke-2 Menit : ');readln(m1);
Write('Waktu ke-2 Detik : ');readln(d1);
h:=(j*3600)+(m*60)+d;
h1:=(j1*3600)+(m1*60)+d1;
sl:=h1-h;
if (sl/3600)>0 then
begin
hj:=sl div 3600;
sisa:=sl-(hj*3600);
end
else
begin
hj:=0;
sisa:=sl;
end;
if (sisa/60)>0 then
begin
hm:=sisa div 60;
sisa1:=sisa-(hm*60);
end
else
begin
hm:=0;
sisa1:=sisa;
end;
Writeln;
Writeln('Selisih Waktu: ',hj,' jam ',hm,' Menit ',sisa1,' Detik');
End.
Output:
Program Menukar_Nilai;
Uses WinCrt;
var A,B,C:integer;
Begin
Writeln('Program Menukar Nilai A Menjadi B');
Writeln('=================================');
Writeln;
Write('Masukkan Nilai A: ');readln(A);
Write('Masukkan Nilai B: ');readln(B);
Writeln;
C:=A;
A:=B;
B:=C;
Writeln;
Writeln('Hasil A=',A,' B=',B);
End.




proGram menguruTkan Bilangan (pascaL)


Program Urut_Bilangan;
Uses Wincrt;
Var A,B,C:integer;
Begin
Writeln('Program Mengurut Bilangan');
Writeln('=========================');
Writeln;
Write('Masukkan Nilai A: ');readln(A);
Write('Masukkan Nilai B: ');readln(B);
Write('Masukkan Nilai C: ');readln(C);
Writeln;
if (A
if (B
Writeln(A,' ',B,' ',C)
else
Writeln(A,' ',C,' ',B)
else if (B
if (A
Writeln(B,' ',A,' ',C)
else
Writeln(B,' ',C,' ',A)
else if (C
if (A
Writeln(C,' ',A,' ',B)
else
Writeln(C,' ',B,' ',A)
End.



12/3/09

the program calculates the distance

Program Menghitung_Jarak;
Uses WinCrt;
var
x1,x2,y1,y2:integer;
d:real;
begin
Writeln('Program Menghitung Jarak Titik A dan B');
Writeln('======================================');
Writeln;
Write('Masukan Nilai A (X1): ');readln(x1);
Write('Masukan Nilai B (X2): ');readln(x2);
Write('Masukan Nilai A (Y1): ');readln(y1);
Write('Masukan Nilai B (Y2): ');readln(y2);
d:=sqrt(sqr(x2-x1)+sqr(y2-y1));
Writeln;
Writeln('Jadi Jarak Titik A ke B Adalah: ',d:4:2);
end.





graduation program

uses wincrt;
var
x,y,totalxy : real;
lagi : char;
nama,keterangan,pesan : string[20];

begin
 lagi := 'y';
  while (lagi = 'y') or (lagi = 'Y') do
  begin
 
  write('Masukan Nama Anda : '); readln(nama);
  writeLn;
  write('Hallo ',nama,', Coba kamu');
  WriteLn(' masukan nilai x,y');
  write('masukan nilai x..= '); ReadLn(x);
  write('masukan nilai y..= '); ReadLn(y);
  writeLn;
  Writeln ('================================');
  x:=x*60/100;
  write ('nilaix: ');
  writeln (x:2:2);
  Writeln ('================================');
  y:=y*40/100;
  write ('nilaiy: ');
  writeln (y:2:2);
  Writeln ('================================');
  totalxy:=x+y;
  write ('total_Nilaixy : ');
  writeln (totalxy:2:2);
  Writeln ('================================');
  if (totalxy> 80) then
  begin
  keterangan := 'Anda Lulus';
  pesan :='Selamat dan Pertahankan!';
  end
  else if (totalxy>= 60)and(totalxy<80) then  
  begin
  keterangan :='Anda Cadangan';
  pesan :='Tingkatkan lagi belajarnya';
  end
  else 
  begin  
  keterangan :='Tidak Lulus';
  pesan:='Jangan Menyerah yO.. Coba Lagi';
   
  end;  
  write ('Hasil : ');
  writeln (keterangan);
  write ('Saran: ');
  writeln (pesan);
  writeLn;
  write('Mau hitung lagi apa tidak (y/t), ',nama,' ? ');
  readLn(lagi);
  writeln ('-------------------------------------------------------------');
 end;
end.






Two matrix multiplication program

uses wincrt;
var
a,b,c : array [1..3,1..3] of integer;
i,j,k : integer;

begin
 writeln ('masukan nilai matriks a:');
 for i:=1 to 3 do
  for j:=1 to 3 do
 begin
  write ('data ke_',i,',',j,':');
  readln ( a [i][j]);
 end;

 writeln ('==============');
 writeln ('masukan nilai matriks b:');
 for i:=1 to 3 do
  for j:=1 to 3 do
  begin
  write ('data ke-',i,',',j,':');
  readln (b [i][j]);
  end;

 writeln ('==============');
 writeln (' hasil perkalian matriks a dengan matriks b :');
 for i:= 1 to 3 do
  begin
  for j := 1 to 3 do
  begin
  for k := 1 to 3 do
  c [i,j]:=c[i,j]+a[i,k]*b[k,j];
  write (c [i] [j]:4);
  end;
  writeln;
  end;

end.